IQA Foundation didirikan untuk mengembangkan Baldridge Excellence Framework (BEF) di Indonesia. Sejalan dengan itu maka pada tanggal 27 Mei 2015 di Hotel Century Jakarta, mengadakan acara Luncheon Meeting dengan mengundang Perguruan Tinggi di Indonesia. Hadir pada saat itu lebih dari 30 Perguruan Tinggi yang diwakili oleh Rektor/ Wakil Rektor dan kepala bagian Penjamin Mutu .
I Nyoman Tjager |
I Nyoman Tjager sebagai Pembina IQA Foundation , pada sambutan pembukanya mengulas balik bagaimana peran Baldridge dalam membangun kembali kinerja organisasi non business dan business di Amerika yang hampir kolaps/ hancur akibat lengah mempertahankan keunggulan produk-produk mereka baik didunia bahkan didalam negeri sendiri akibat gempuran produk dari Jepangpada akhir tahun 1990 han.
Namun keadaan itu tidak berlangsung lama . Awal tahun 1994 ekonomi Amerika sudah kembali berjaya, produk- produk bermerek made in USA sudah kembali mengungguli produk- produk made ini Japan. Ini berkat penerapan metode perbaikan kinerja Baldridge Excellence Framework yang didukung penuh oleh pemerintahan Amerika liwat Kementerian Perdangangannya yang waktu itu dipimpin Malcolm Baldridge. Kongres Amerika menyetujuai pemberian nama Malcolm Baldridge Quality Award sebagai pengganti nama American Quality Award, untuk mengenang jasa- jasa Malcolm Baldridge yang meninggal akibat kecelakaan "Rodeo". Award-nya diserahkan langsung oleh Presiden Ameriuka Serikat kepada penerimanya.
"Kriteria ini sudah proven dan banyak dijadikan rujukan di negara- negara maju lainnya, jadi para penyelenggara Perguruan tinggi tidak usah ragu untuk mengimplementasikannya untuk mengejar ketertinggalannya dan masuk dalam jajaran Universitas yang berkelas dunia", demikian ajakan Pak Nyoman Tjager ini yang juga mejabat Presiden Komisaris Jakarta Stok Exchange mengakhiri sambutannya..
Kriteria Kinerja Ekselen Baldridge Excellence Framework ", merupakan alat diagnosa komprehensif yang memberi kemampuan kepada Perguruan
Tinggi untuk mengetahui
tingkat ekselen kinerja dan daya saing globalnya. Memberi
tuntunan kepada para Pimpinan Perguruan Tinggi untuk memperbaiki kinerjanya secara menyeluruh
(Total Solution), dengan pendekatan Total
Quality Management (TQM)", demikian antara lain sambutan dan penjelasan Orie A Soetadji ketua Umum IQA
Foundation pada kesempatan itu kepada peserta yang hadir.
Intinya perbaikan kinerja organisasi menggunakan
BEF ialah perbaikan secara keseluruhan diseluruh Proses- Proses dan
Hasil-Hasil. Pertanyaan "why" yang disusun dalam buku kriteria, kalau dijawab dan diikuti secara mendalam akan menjawab dengan sendirinya tentang
kualitas proses- proses yang sedang berjalan dan sekaligus membuka
horison atau cara pandang organisasi dalam melihat/menilai kualitas proses-proses
dan hasil-hasil yang pada akhirnya akan menuntun dan membuka cakrawala para
eksekutif dalam menelaah/ melihat organisasi pada 5,10, atau 15 tahun
dan seterusnya kedepan.
Memang perlu usaha keras, apalagi pada tahap awal atau permulaan , tapi
seiring dengan semakin tertatanya proses-proses maka perbaikan
dikemudian akan lebih mudah dan cepat dan lebih cepat lagi, demikian antara lain sambutan dan penjelasan Orie A Soetadji ketua Umum IQA
Foundation pada kesempatan itu kepada peserta yang hadir.
Adapun Pengenalan dan Pemahaman kontent dan struktur kriteria , yang terdiri dari 1 Organanisasi Profle, 7 Kategori Kriteria dan 11 Core and Values yang dibingkai dalam satu bingkai atau frame disebut Baldridge Excellence Framework yang harus dilihat secara Holistik, dari sudut
pandang Perspektif Kesisteman yang mencakup : “Core Values & Concepts”, “Scoring Guidelines” sebagai satu
kesatuan yang tak terpisahkan dijelaskan kepada yang hadir oleh Tumpal Siregar sebagai Direktur Eksekutif IQA Foundation.
Mengapa dan bagaimana BINUS menerpakan BEF ini?

Kisah Binus ini hampir sama seperti yang dialami oleh perusahaan pembuat pesawat terbang Boeing Air Craft Amerika yang awalnya hanya mampu mempruduksi 4 pesat perbulannya dan 4 tahun kemudian sudah mampu memproduksi 80 pesawat terbang perbulan.
Bagi organisasi yang baru mulai menerapkan akan terasa sulit.
Mulai saja dari menjawab pertanyaan yang ada di Profile Orginasisasi yang ada di buku Kriteria BEF atau kalau mau lebih dalam dengan membuat Dokumen Aplikasi secara mandiri (team). Kriteria BEF disusun secara sistimatis melalui proses yang panjang dihasilkan dari para best practiser, para pakar baik dari akedemisi dan burokrat yang sangat kosern terhadap kosep keeunggulan dan kualitas, sudah proven di Dunia, jadi kita yang baru mau memahaminya dan tidak perlu lagi memperdebatkan tentang konten kritria yang memang sulit dipahami bagi mereka yang belum pernah mengimplementasikannya, jadi ikuti saja pertanyaan dan menjawab secara jujur mengikuti atau menjawab pertanyaan pertanyaan yang tersusun dalam buku kriteria BEF. Maka pada satu titik kita akan merasakan bagaimana dan meyakini bahwa BEF ini memang benar- benar luar biasa!( disarikan dari artikel-artikel di Blogrige NIST)
Mau tau rasa pedasnya Cabe Rawit? Gigit saja cabe-nya ! Mau tau hebatnya BEF? Buat dan Tulis saja Dokumen Aplikasi-nya !
jakarta june 2015. Sumber di copy dari http://iqaf.org Indonesian Quality Award web . fts .-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar