Selasa, 24 April 2012

malcolm baldridge criteria in indonesia - Effort to reach Excellence Service Quality of Hospital


 Menghela Pencapaian Standard Pelayanan Rumah   Sakit Ekselen 
DR Sutoto Ketua Umum PERSI dan Orie A Sutadji dari IQAF
 PERSI adalah kependekan  dari "Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia" yang jumlah anggotanya lebih dari 1700 Rumah Sakit yang tersebar diseluruh Nusantara. . Salah satu Visi PERSI  adalah "Mendorong Perumahsakitan di Indonesia meningkatkan Mutu hingga setaraf dengan rumah sakit di Asia Pacific. Sedangkan salah satu  visi IQA Foundation adalah membangun kinerja ekselen kelas dunia organisasi profit dan non profit nasional dalam upaya meningkatkan daya saing global.

PERSI adalah kependekan  dari "Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia" yang jumlah anggotanya lebih dari 1700 Rumah Sakit yang tersebar diseluruh Nusantara. . Salah satu Visi PERSI  adalah "Mendorong Perumahsakitan di Indonesia meningkatkan Mutu hingga setaraf dengan rumah sakit di Asia Pacific. Sedangkan salah satu  visi IQA Foundation adalah membangun kinerja ekselen kelas dunia organisasi profit dan non profit nasional dalam upaya meningkatkan daya saing global.

Berangkat dari kesamaan idealisme antara PERSI dan IQAF , maka tanggal 9 April 2012 di Melia Hotel Jl Rasuna Said Jakarta diadakan pertemuan antara PERSI Bapak DR Dr Sutoto Mkes sebagai ketua umum PERSI dengan team dari IQA Foundation yang dipimpin ketua Umum oleh Ibu DR Orie A Sutadji MBA.Didampingi dr Sutomo Direktur Utama Rumah Sakit Krakatau Medika dan pengurus IQAF lainnya.

Kebutuhan PERSI saat ini adalah meningkatkan mutu Pelayanan Rumah Sakit di Indonesia  agar tidak banyak lagi  pasien Indonesia berobat ke Luar Negri,  bahkan bila mungkin justru pasien negara lain yang berobat ke Indonesia.  IQA Foundation merasa yakin  bahwa metode peningkatan kinerja ekselen organisasi Rumah Sakit akan bisa cepat terbangun bila merujuk pada  metode Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence. Metode sudah dijadikan basis bagi pengukuran kinerja ekselen di 78 negara maju di dunia.  Di Amerika Serikat dimana standard kualitas pelayanan rumah sakit sudah sedemikan tinggi   justru Rumah Sakit Rumah Sakit yang paling fokus  mengimplementasikan kriteria Baldridge bidang kesehatan sebagai alat  peningkatkan kinerja secara berkelanjutan/ continous improvement.

Untuk inilah maka  IQAF yang sudah sejak tahun 2005 mengopersionalkan konsep kinerja ekselen "Baldridge" atau lengkapnya "Malcolm Baldridge Health Care for Performance excellence"(MBHCfPE)  merasa sangat perlu bekerjasama dengan PERSI  untuk mengimplementasikan kriteria "Baldridge" di Rumah Sakit Rumah Sakit agar pertanyaan "What Next" yang sering muncul dari pihak penelola rumah sakit yang sudah mendapatkan Akreditasi dari JCI dan setrtifikat ISO diatas bisa terjawab, yakni Baldridge Performance Excellence Criteria dimana kriteria "Baldridge" juga dijadikan acuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja banyak Rumah Sakit diluar. Penerapan MBHCfPE yang konsisten akan menjamin hasil yg baik pada proses akreditasi RS berstandar Internasioanal oleh JCI dan sekaligus menaikan daya saing global. 

Metode peningkatan kinerja "Baldridge"  kekuatannya adalah  assesment,  para assesor dibekali dengan  dengan 360 pertanyaan "HOW" yang  akan memotret proses proses dan result di 7 kriteria hingga kesendi  sendi  organisasi dan kemudian hasil pemotretan tersebut akan dibedah  keekselenan  prosesnya dan resultnya dengan menggunakan pertanyaan/kajian yang  bernuansakan ADLI (Approach Deployment Learning dan Integrasi}guna menemukan apakah  sudah sistimatis terjabarkan secara dalam dalam luas dan apakah semua itu bisa direwind untuk dijadikan pembelajaran dan bagaimana kualitas integrasinya apakah bisa dengan pemahaman untuk kepentingan organisasi secara kesluruhan dapat menembus sekat sekat tanpa adanya gesekan yang tidak perlu ? Sedangkan  pertanyaan/kajian untuk Result  bernuansa LeTCI (Level Trend Comparisson and Intergrasi ) akan memastikan bahwa seluruh hasil/result yang dicapai dapat diketahui secara kuantitif dan absolut.

Feedback.adalah dokument yang disusun oleh eximiner atas hasil assemen jadi isinya sangat aktual dan faktual yang diwujudkan dalam format umpan balik atau Opportunity For Improvement. yakni pernyataan yang menyoroti hal apa saja dan dimana saja yang mempunyai potensi untuk perbaikan. Dan OFI OFI ini bila ditindak lanjuti akan terjadi perbaikan atau disebut continous improvement. Dengan  Feed back maka   perencanaan atau mendesign  perbaikan dilakukan secara secara konseptual effisien cepat dan less cost.

Dan ini yang dibutuhkan oleh pengelola rumah sakit di Indonesia dalam meningkatkan Pelayanan agar tidak lagi pasien kita harus beribat keluar negeri hanya karena persoalan kualitas pelayanan. Kita harap kerja sama antara PERSI dan IQAF bisa terwujud atas dasar idealisme nasionalisme  dan for sake of the nation.-.

jakarta april 2012
Sumber IQA Foundation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar