Minggu, 01 Mei 2011

Reform ? Do It , Baldridge Way !!

Dari hampir 150-an BUMN yang ada, masih sekitar 20 BUMN* yang merugi. Penyebabnya bisa berbeda-beda dari satu BUMN dengan BUMN yang lain. Pergantian Nahkoda pun sudah berganti-ganti, masing Nahkoda mempunyai cara atau semangat sendiri-sendiri yang mulanya bisa diharapkan merubah kondisi perusahaan. Namun setelah masa jabatan hampir selesai kondisi perusahaan tidak bertambah maju bahkan lebih parah, kemudian pemegang saham kembali mencari Nahkoda baru, klasik!

Semakin lama saya mengenal Baldridge, semakin yakin saya, bahwa jalan termurah dan ter-efisien untuk melaksanakan penyelamatan perusahaan yang performance-nya tidak beranjak atau menurun adalah dengan Malcolm Baldridge Criteria.
Kenapa demikian? Simple saja, siapa pun bila ingin memulai perbaikan harus tahu apa dan di mana bagian yang harus diperbaiki. Untuk tahu persis apa-nya dan di mana-nya itu sebenarnya tidak sulit! hanya memang dibutuhkan "Keberanian!" Keberanian apa? yaitu keberanian untuk memilih dan percaya pada Metode Baldridge, sebagai alat atau tools untuk menemukan apa-nya dan dimana-nya persoalan yang dihadapi.
Setelah jelas Persoalan apa dan dimana Persoalan itu berada, barulah Anda sebagai Pimpinan membuat cara atau program penyelamatan, dengan demikian perbaikan yang Anda akan lakukan mempunyai dasar yang kuat dan peta yang jelas, karenanya Anda selalu bisa memonitor status dan tidak akan kehilangan arah. Sehingga keputusan Pemegang Saham menempatkan Anda sebagai CEO atau Direksi tidak salah Pilih! dan Anda akan tercatat sebagai katakan Cacuk di Telkom atau David Spong di BOEING .

Bagaimana Baldridge akan menemukan apa-nya dan dimana-nya persoalan tersebut? jawabannya adalah  ASSESMEN. Baldridge Kriteria akan mengasses semua Proses dan Result yang ada di Perusahaan. Assesment Proses akan dituangkan dalam pertanyaan yang jumlahnya sekitar 350 pertanyaan. Pertanyaan Proses adalah dimulai dengan kata "HOW", jika suatu pertanyaan dimulai dengan how maka selalu akan diikuti dengan how berikutnya dan how berikutnya lagi, mengejar sifatnya,  sehingga apapun persoalan yang ada di proses itu akan terungkap kualitas nya.

Yang pernah dan sukses memakai Baldridge sebagai tools dalam perbaikan kinerja adalah Telkom,  PT KS, ASKES, Pertamina, BNI 46, Wijaya Karya, PT PN 3,  Perumnas, Petro Kimia Gresik, Pupuk Kaltim  dan banyak lagi yang lain termasuk Astra Daihatsu.
Ada banyak perusahaan gagal melakukan perbaikan kinerja dikarenakan tidak memamakai metode Baldridge ini, padahal sudah mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa Konsultan baik Asing atau Lokal. Mudah mudahan tidak terjadi pada Anda.
Keberhasilan seorang Pemimpin dilihat dan dingat dari Hasil. Jadi?! "Berani " lah kata Dahlan Iskan ceo PLN dan "Percaya" lah kata Fazwar bujang ceo Krakatau Steel dan David Spong ceo BOEING era 90-an.
So, REFORM? DO IT  Baldridge Way !!     "BERANILAH" !!

note :
Di Indonesia institusi yang sudah kredible melaksanakan Assemen dengan menggunakan metode Baldridge Creteria adalah Indonesian Quality Award Foundation (IQAF) dan IQAF adalah penyeleggara IQA Award sejak 2005 hingga kini sudah 6 kali dan IQA Award berikut di 2011 di bulan November.

sumber : BUMN Executive Club (BEC) dan lainnya..
             

1 komentar: